Mengenal Ragam Kejuaraan Balap Mobil di Indonesia

Balap mobil di Indonesia telah menjadi bagian dari sejarah olahraga otomotif nasional sejak awal 1960-an. Pada masa itu, kegiatan balap mobil masih berlangsung di jalanan umum yang disulap menjadi sirkuit sementara, seperti di kawasan Ancol, Jakarta. Balapan jalan raya ini menjadi fondasi awal berkembangnya budaya motorsport di Indonesia. Seiring meningkatnya minat publik, berbagai jenis kejuaraan pun mulai diperkenalkan secara resmi oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI), lembaga yang mengatur olahraga otomotif nasional.

Salah satu kejuaraan paling populer dan berkelanjutan hingga kini adalah Kejurnas Touring Car, yang dikenal luas melalui ajang Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM). Kejuaraan ini melombakan berbagai kelas mobil penumpang yang telah dimodifikasi untuk balap, mulai dari kelas 1.200 cc hingga 3.000 cc, termasuk juga kelas one-make race seperti Honda Jazz Speed Challenge dan ITCC (Indonesia Touring Car Championship). ISSOM menjadi puncak balap sirkuit di Indonesia sejak 2006 digelar di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor. Dalam ajang ini, persaingan antara tim pabrikan seperti Honda, Toyota, dan BMW sangat ketat, dengan pembalap-pembalap nasional tampil secara konsisten dan profesional.

Selain balap sirkuit, Indonesia juga memiliki Kejurnas Slalom atau Auto Gymkhana, yaitu kejuaraan yang menuntut kecepatan dan kelincahan dalam melewati rintangan berbentuk kerucut (cone) di area parkir atau lapangan terbuka. Kejuaraan ini banyak diminati oleh pembalap muda karena biayanya lebih terjangkau serta cocok untuk kendaraan berukuran kecil dan menengah. Slalom berkembang pesat sejak era 2000-an dan menjadi wadah pencarian bakat baru di dunia otomotif nasional.

Jenis kejuaraan lain yang sangat identik dengan medan berat adalah Kejurnas Rally, termasuk rally konvensional dan sprint rally. Kejuaraan ini telah eksis sejak era 1980-an dengan ajang-ajang legendaris seperti Rally Merdeka dan Rally Danau Toba. Berbeda dengan balap sirkuit, rally menuntut keahlian mengemudi di berbagai permukaan jalan seperti tanah, kerikil, dan lumpur. Pembalap didampingi oleh co-driver yang memberikan panduan rute, menjadikan balap ini lebih menantang secara teknis dan fisik. Indonesia juga menjadi tuan rumah putaran Asia Pacific Rally Championship (APRC) pada beberapa kesempatan, memperlihatkan potensi internasional kejuaraan ini.

Di sisi lain, Kejurnas Drifting juga mulai menanjak popularitasnya sejak akhir 2000-an. Drifting adalah seni mengendalikan mobil dalam kondisi selip atau oversteer yang terkendali di tikungan. Kejuaraan drifting menitikberatkan pada gaya dan teknik, bukan semata-mata kecepatan. Para drifter dinilai berdasarkan sudut drifting, kecepatan, dan presisi. Kejuaraan ini banyak digemari generasi muda karena gaya mengemudinya yang atraktif dan spektakuler, serta sering menjadi bagian dari festival otomotif di kota-kota besar.

Untuk pecinta kecepatan lurus, Kejurnas Drag Race menjadi ajang tersendiri yang sangat populer. Balapan ini mempertemukan dua mobil di lintasan lurus sejauh 201 meter atau 402 meter dengan waktu tercepat sebagai penentu kemenangan. Drag race sangat populer di kalangan penggemar modifikasi mesin dan menjadi wadah unjuk performa kendaraan. Banyak mobil-mobil jalanan yang dimodifikasi ekstrem untuk bisa bersaing dalam kejuaraan ini.

Kejurnas Speed Offroad dan Sprint Rally merupakan kejuaraan yang mengambil tempat di medan off-road, menguji ketangguhan kendaraan dan penguasaan medan ekstrem. Dalam kejuaraan ini, kendaraan seperti buggy, SUV, dan truk off-road melibas lintasan berlumpur, berbatu, dan penuh tantangan alam. Speed Offroad lebih fokus pada kecepatan dalam lintasan tertutup, sedangkan Sprint Rally lebih mirip dengan rally konvensional namun dengan lintasan yang lebih pendek dan padat.

Indonesia juga memiliki Kejurnas Time Rally, sebuah ajang reli berbasis waktu yang mengutamakan ketepatan waktu dan navigasi daripada kecepatan semata. Balapan ini cocok untuk pengemudi pemula maupun kalangan komunitas otomotif yang ingin berkompetisi dalam suasana lebih santai namun tetap kompetitif. Time Rally banyak digelar di wilayah perkotaan dan sangat mengandalkan navigasi serta kerja sama tim antara pengemudi dan navigator.

Seiring kemajuan teknologi, muncul pula Kejurnas Digital Motorsport atau balap mobil virtual (sim racing), yang mulai diresmikan sebagai cabang resmi oleh IMI sejak 2020. Kejuaraan ini menggunakan simulator balap berbasis komputer dan memberikan peluang kompetisi yang lebih luas dan inklusif, termasuk selama masa pandemi COVID-19 ketika balap konvensional sempat terhenti.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia juga mulai menjadi tuan rumah kejuaraan balap mobil berskala internasional. Salah satu yang paling bergengsi adalah Formula E, ajang balap mobil listrik dunia yang mulai digelar di sirkuit jalan raya Ancol, Jakarta, sejak tahun 2022. Ajang ini tidak hanya memperkenalkan teknologi mobil listrik kepada publik Indonesia, tetapi juga menjadi simbol komitmen terhadap mobilitas berkelanjutan. Jakarta E-Prix telah dua kali diselenggarakan dengan sambutan meriah dan perhatian internasional.

Sementara itu, Pertamina Mandalika International Circuit di Lombok, yang sebelumnya dikenal sebagai tuan rumah balap MotoGP, juga mulai menggelar ajang balap mobil seperti GT World Challenge Asia, yaitu kejuaraan mobil sport GT3 dan GT4 yang melibatkan tim-tim profesional dari Asia dan Eropa. Balapan ini memperlihatkan kualitas Mandalika sebagai sirkuit modern berkelas dunia.

Untuk merayakan olahraga balap secara menyeluruh, Indonesia juga meluncurkan Mandalika Festival of Speed, sebuah rangkaian acara otomotif yang diselenggarakan Mandalika Grand Prix Association (MGPA), dengan konsep menggabungkan balap mobil, drifting, dan pertunjukan komunitas otomotif dalam satu event besar. Festival ini memperkaya dunia balap tanah air dengan kombinasi hiburan dan kompetisi, serta memperkuat daya tarik Mandalika sebagai destinasi motorsport baru di Asia Tenggara.

Dengan ragam kejuaraan yang tersedia, dari sirkuit aspal hingga medan tanah, dari dunia nyata hingga simulasi digital, balap mobil di Indonesia terus tumbuh dan menunjukkan perkembangan yang positif. Keberadaan Kejurnas sebagai sistem kompetisi resmi menjadi fondasi penting dalam mencetak pembalap-pembalap nasional yang mampu mengharumkan nama Indonesia di ajang internasional. Masa depan balap mobil Indonesia tampak cerah, terlebih dengan meningkatnya minat generasi muda terhadap dunia motorsport dan bertambahnya dukungan dari pemerintah serta industri otomotif. (MGPA)