Jalan Panjang Drag Race dan Drag Bike di Indonesia Hingga Hadir di Sirkuit Mandalika

Mandalika,10 Juli 2025 – Dunia balap motor dan mobil Indonesia tidak hanya dihiasi oleh sirkuit penuh tikungan seperti MotoGP atau touring race, tetapi juga oleh balapan di trek lurus yang eksplosif, dikenal sebagai drag race dan drag bike. Aksi adu kecepatan dalam jarak pendek ini memiliki sejarah panjang dan budaya yang khas di Tanah Air, Bermula dari jalanan, dan kini tampil megah di sirkuit berstandar internasional seperti Pertamina Mandalika International Circuit.

Sejarah drag race dan drag bike di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari budaya otomotif jalanan yang tumbuh pesat sejak dekade 1980-an dan 1990-an. Saat itu, anak-anak muda di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta mulai menggelar adu kecepatan liar di jalanan, baik dengan motor 2-tak yang dimodifikasi secara ekstrem maupun mobil-mobil tua yang di-bore-up.

Meski awalnya dianggap sebagai bagian dari budaya balap liar, namun antusiasme yang tinggi membuat para pecinta kecepatan ini mulai mendapat tempat lebih formal. Pemerintah daerah dan komunitas otomotif pun akhirnya merespons dengan menggelar lomba resmi yang mengedepankan keselamatan dan regulasi.

Era Legal dan Profesional: Munculnya Kejuaraan Resmi

Memasuki tahun 2000-an, drag race dan drag bike mulai tampil sebagai bagian dari kalender balap nasional. Ikatan Motor Indonesia atau IMI mulai memberi perhatian lebih pada cabang ini. Event-event seperti Kejuaraan Nasional Drag Bike 201 Meter atau Kejuaraan Drag Race 402 Meter mulai rutin digelar di lintasan-lintasan permanen maupun temporer di berbagai daerah.

Kompetisi ini melibatkan berbagai kelas, dari kelas pemula hingga kelas open profesional. Tak hanya motor-motor bebek dan sport yang dimodifikasi, tetapi juga mobil-mobil drag dari kelas retro hingga modern, dengan teknologi tinggi dan pengendara profesional.

Drag Bike: Lebih Merakyat, Lebih Ekspresif

Jika drag race cenderung melibatkan biaya tinggi karena kendaraan roda empat dan modifikasi besar, maka drag bike jauh lebih populer di kalangan akar rumput. Motor-motor bebek yang dimodifikasi secara ekstrem dari pengapian, karburator, hingga knalpot dan sistem pendinginan menjadi daya tarik utama.

Ajang drag bike tak hanya menonjolkan adu kecepatan, tetapi juga inovasi mekanik. Tak jarang, bengkel-bengkel kecil di daerah menjadi pusat kreativitas yang melahirkan pembalap dan mesin-mesin kencang.

Drag Fest Mandalika: Nuansa Drag di Sirkuit Dunia

Tahun 2025 kembali menandai langkah penting bagi dunia drag race dan drag bike Indonesia. Pada akhir pekan ini, 12-13 Juli 2025 balapan drag resmi kembali digelar di salah satu sirkuit berstandar internasional di Asia: Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Sebelumnya, ajang balap trek lurus ini pernah mengaspal di sirkuit kebanggaan negeri ini. Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Drag Bike pada 18-19 Juni 2022 di Pertamina Mandalika Circuit, Lombok, NTB.  

Event dua hari tersebut berjalan meriah dengan disaksikan total lebih dari 2.200 penonton yang memadati area tribun A dan area Pitlane. Agenda yang telah berjalan terdiri dari free practice, babak penyisihan, exhibition pada hari pertama (18/6/2022) dan race final dan exhibition pada hari kedua (19/6/2022). 

Pada 2023 event Drag Bike dan Drag Race Piala Kapolda NTB juga digelar di Pertamina Mandalika International Circuit pada Minggu (12/3/2023). Event tersebut diikuti sebanyak 508 sepeda motor dan 70 kendaraan roda empat.

Kini, Mandalika Drag Fest 2025 digelar pada 12-13 Juli 2025. Event ini diselenggarakan oleh MDFI dan CRP99, dua klub otomotif yang merupakan anggota resmi Ikatan Motor Indonesia, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan dukungan penuh dari MGPA (Mandalika Grand Prix Association) dan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Mandalika Drag Fest 2025 menjadi panggung baru yang mempertemukan semangat komunitas, gairah kompetisi, dan fasilitas kelas dunia. Lintasan lurus sepanjang 201 meter dibuka secara khusus di trek lurus Pertamina Mandalika International Circuit, dengan pengawasan regulasi ketat dan sistem waktu digital profesional.

Tidak kurang 18 kelas Drag Bike, kategori sepeda motor akan menghentak layaknya busur panah di trek lurus Sirkuit Mandalika. Ditambah makin panas lagi dengan kehadiran 11 kelas Drag Race, kategori mobil yang akan meraung dan meluncur cepat di lintasan sirkuit ini.

Momentum Baru: Dari Komunitas Lokal ke Panggung Nasional

Drag Fest di Mandalika bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga soal legitimasi. Dengan digelarnya event ini di arena internasional, drag bike dan drag race Indonesia mendapat panggung yang lebih luas. Para pelaku balap jalanan kini melihat bahwa mimpi menjadi pembalap profesional dan mengaspal di sirkuit berstandar internasional, bukanlah hal mustahil.

Selain itu, acara ini turut menggandeng komunitas, pelaku UMKM, hingga pelancong yang datang menyaksikan aksi para joki dan mobil-motor tercepat di lintasan. Sirkuit Mandalika pun menjadi saksi bahwa budaya otomotif Indonesia tak kalah seru dan kaya dibanding negara-negara lain.

Drag race dan drag bike telah melewati jalan panjang, dari hobi jalanan yang penuh risiko, menjadi olahraga yang profesional dan dihormati. Dengan adanya Drag Fest Mandalika dan perhatian dari pemangku kepentingan seperti MGPA dan IMI, masa depan dunia drag Indonesia tampak semakin cerah.

Harga Tiket Penonton

Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan langsung Mandalika Drag Fest 2025, panitia menyediakan dua pilihan tiket masuk yang terjangkau. Tiket untuk akses ke area paddock dibanderol seharga Rp 100.000, memberikan kesempatan bagi penonton untuk melihat lebih dekat aktivitas tim dan pembalap di area persiapan. Sementara itu, untuk menikmati balapan drag bike maupun drag race dari tribun, penonton dapat membeli tiket Grandstand A (Tribun A) seharga Rp 50.000. Kedua jenis tiket berlaku untuk hari Sabtu dan Minggu, yakni tanggal 12 dan 13 Juli 2025.

Menurut Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, ajang ini bukan sekadar balapan, tetapi bentuk dukungan terhadap ragam budaya otomotif yang berkembang di masyarakat. “Drag race dan drag bike adalah bagian penting dari ekosistem motorsport Indonesia. Di Mandalika, kami ingin memberikan wadah yang lebih aman, profesional, dan membanggakan bagi para pelaku drag. Ajang seperti Mandalika Drag Fest ini akan terus kami dorong untuk berkembang dan berkelanjutan,” ujarnya.

Priandhi Satria menegaskan bahwa seluruh upaya yang dilakukan MGPA selama ini sepenuhnya selaras dengan arahan dari ITDC Holding, sebagai entitas yang berada di bawah InJourney Group, BUMN yang bergerak di sektor pariwisata dan industri pendukungnya. Menurutnya, ITDC terus memainkan peran strategis dalam mendorong pengembangan destinasi pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia, termasuk melalui pemanfaatan kawasan Mandalika sebagai pusat kegiatan sport tourism.

Lebih lanjut, Priandhi menyoroti pentingnya semangat kolaborasi dan rasa kepemilikan terhadap keberadaan sirkuit balap nasional. “Pertamina Mandalika International Circuit bukan milik MGPA, tetapi merupakan milik seluruh bangsa Indonesia. Ini adalah aset nasional yang harus kita jaga dan besarkan bersama-sama, dengan cara yang tepat, profesional, dan penuh rasa bangga demi nama baik Indonesia,” ujarnya.

Priandhi pun mengajak seluruh elemen masyarakat, pelaku industri, komunitas otomotif, dan pemangku kepentingan lainnya untuk ambil bagian dalam mengembangkan potensi Mandalika. “Mari kita berkontribusi semaksimal mungkin untuk mengharumkan nama Indonesia melalui berbagai kegiatan yang kita selenggarakan di Sirkuit Mandalika,” pungkas Priandhi Satria. (MGPA)

Pantau terus informasi terbaru melalui:

• Situs resmi: https://www.themandalikagp.com/
• Instagram: @themandalikagp