September, 19 2025
Category: R 2 MOTOSPORT
The Mandalika, 19 September 2025 - Musim MotoGP 2025 memasuki fase penentuan. Dengan enam seri tersisa, perhatian fans MotoGP kini tertuju pada Marc Márquez (Ducati Lenovo Team) yang memimpin klasemen dengan keunggulan sangat besar atas adiknya, Alex Márquez.
Dengan enam seri tersisa, Marc unggul jauh atas rival terdekat sekaligus adiknya, Alex Márquez (BK8 Gresini Racing MotoGP). Pertanyaan besar pun mengemuka: di mana Marc akan memastikan gelar dunia musim ini? Apakah di Grand Prix Jepang (Motegi) atau di Pertamina Grand Prix of Indonesia (Mandalika)?
Selisih Poin dan Kondisi Klasemen
Hingga seri terakhir di Misano, Marc Márquez telah mengoleksi 512 poin, sementara Alex Márquez berada di posisi kedua dengan 330 poin. Selisih keduanya mencapai 182 poin, angka yang terbilang sangat besar. Dengan sisa enam seri yakni Jepang, Indonesia, Australia, Malaysia, Portugal, dan Valencia masih tersedia total 222 poin maksimal (37 poin per seri dari sprint + balapan utama).
Secara matematis, gelar juara dunia hanya tinggal menunggu waktu. Marc hanya perlu memastikan selisih poinnya tetap berada di atas batas tertentu pada setiap seri, hingga rival terdekatnya tak lagi mungkin mengejar.
Syarat Mengunci Gelar di Motegi
Berdasarkan hitungan matematis, Marc dapat langsung mengunci gelar di Motegi, Jepang, apabila ia berhasil unggul minimal 4 poin bersih atas Alex di akhir pekan tersebut. Dengan tambahan selisih itu, gap akan menjadi 186 poin, lebih besar dari jumlah poin maksimal yang masih bisa diraih Alex dalam lima seri tersisa (185 poin).
Kombinasi hasil yang bisa membuat skenario ini terjadi cukup beragam. Misalnya:
* Marc finis lebih baik dari Alex baik di sprint maupun race utama.
* Marc meraih podium sementara Alex gagal naik podium.
* Atau selisih kecil yang tetap memberikan keunggulan +4 poin bagi Marc.
Jika skenario ini tercapai, Marc Márquez akan resmi dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2025 di Motegi, dengan lima seri tersisa menjadi formalitas belaka.
Bagaimana Peluang Gelar Juara Dunia akan dikunci di Mandalika?
Skenario Juara Dunia:
1. Kemungkinan tercepat — Motegi (Jepang): secara matematis Marc dapat mengunci gelar di Motegi jika ia mengungguli Alex setidaknya 4 poin pada akhir pekan Motegi (mis. Marc mendapat 25 pts race + 0 sprint = 25 vs Alex ≤21, atau kombinasi lain yang menghasilkan net atau selisih +4). Jadi Motegi adalah peluang nyata untuk clinch atau mengunci gelar — tidak otomatis, tetapi sangat mungkin tergantung hasil akhir di Motegi.
2. Kemungkinan sangat besar — Mandalika (Indonesia): jika Marc tidak berhasil mencetak net +4 di Motegi, hampir pasti gelar akan dikunci paling lambat usai Mandalika, kecuali terjadi skenario ekstrem di mana Alex mampu memangkas lebih dari 33 poin selisih gabungan pada dua seri (Motegi + Mandalika). Untuk Alex menunda penentuan sampai setelah Mandalika, ia perlu meraih keuntungan ≥34 poin bersih atas Marc dalam dua seri pertama — skenario yang sulit secara praktis (mengingat konsistensi Marc).
3. Skenario pembalikan (sulit tetapi bukan mustahil) : hanya jika Alex secara konsisten unggul jauh atas Marc (mis. beberapa kemenangan sprint+race sementara Marc DNF atau sangat rendah), penentuan bisa tertunda hingga Australia, Malaysia, Portugal, Valencia. Namun secara probabilitas kecil mengingat selisih 182 poin saat ini dan Marc sangat kuat saat race.
Sekali lagi, jika Marc gagal menambah minimal 4 poin atas Alex di Motegi, peluang besar berikutnya hadir di Pertamina Mandalika International Circuit, Indonesia. Secara matematis, Marc hampir pasti akan mengunci gelar di Mandalika kecuali terjadi skenario ekstrem yang justru menguntungkan Alex.
Untuk menunda penentuan hingga setelah Mandalika, Alex harus memangkas selisih minimal 34 poin dalam dua seri (Motegi + Mandalika). Artinya, Alex mesti meraih kemenangan beruntun dengan poin penuh, sementara Marc gagal meraih poin sama sekali. Situasi seperti ini sangat sulit terjadi mengingat konsistensi Marc sepanjang musim.
Dengan demikian, kemungkinan besar, jika tidak di Motegi, maka Mandalika akan menjadi saksi sejarah penobatan juara dunia MotoGP 2025.
Secara teori, peluang Alex masih ada untuk menunda penentuan hingga seri di Australia, Malaysia, Portugal, atau bahkan Valencia. Namun, untuk mencapai skenario ini, ia harus meraih kemenangan demi kemenangan, sementara Marc berulang kali gagal finis. Probabilitasnya sangat kecil, terlebih dengan gap sebesar 182 poin.
Mandalika, Panggung Sejarah MotoGP
Jika Marc Márquez benar-benar memastikan gelar dunia di Mandalika, maka peristiwa itu akan menjadi momen bersejarah, bukan hanya bagi sang juara tetapi juga bagi Indonesia. Mandalika akan tercatat dalam sejarah MotoGP sebagai sirkuit Asia Tenggara yang menjadi saksi penentuan juara dunia.
Hal ini akan memberikan dampak luar biasa, baik dari sisi olahraga maupun pariwisata. Indonesia akan menjadi pusat perhatian dunia, dengan publik internasional menyaksikan langsung momen penobatan di tanah air.
Bagi Indonesia, skenario Marc Marquez di Mandalika akan menjadi momen emas. Tak hanya menjadi sejarah baru di MotoGP, tetapi melengkapi sejarah Sirkuit Mandalika melahirkan juara dunia,
Pada 2021 juara dunia World Superbike ditentukan di Sirkuit Mandalika, yakni pembalap Toprak Razgatlioglu, saat itu di tim Pata Yamaha Brixx Superbike, sekaligus mematahkan gelar juara beruntun Jonathan Rea sejak 2015-2020.
Setahun kemudian pada 2022, Sirkuit Mandalika melanjutkan tradisi melahirkan juara dunia World Superbike, kali ini Alvaro Bautista (Aruba.it Ducati) mengunci gelar juara dunia World Superbike musim 2022 di Sirkuit Mandalika menumbangkan Toprak Razgatlioglu (Yamaha Pata Brixx Superbike) yang mahkotanya juga diraih di Mandalika.
Pandangan Direktur Utama MGPA
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, menilai peluang Marc Márquez (Ducati Lenovo Team) mengunci gelar di Mandalika sebagai sebuah momentum besar, karena Marc Marquez belum pernah podium main race, sempat sekali naik podium Sprint Race tahun 2024 lalu saat masih di Gresini Racing.
“Secara matematis, Marc Márquez memang bisa mengunci gelar di Motegi. Namun jika tidak, maka Mandalika hampir pasti akan menjadi tempat penentuan. Jika itu terjadi, tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Dunia akan melihat Mandalika bukan hanya sebagai sirkuit baru, tetapi juga sebagai panggung sejarah MotoGP,” ujar Priandhi Satria.
Priandhi Satria menambahkan bahwa MGPA telah menyiapkan langkah-langkah khusus menghadapi kemungkinan ini. “Kami sudah menyiapkan skenario khusus bila penobatan juara dunia berlangsung di Mandalika. Dari sisi seremoni, tata kelola penonton, hingga aspek keamanan, semua dipersiapkan sebaik mungkin agar momen ini berjalan tertib, aman, dan meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh dunia,” tegasnya.
Kesiapan MGPA Menghadapi Momen Bersejarah
Sejumlah langkah antisipatif telah dipersiapkan MGPA jika Marc Márquez benar-benar mengunci gelar dunia di Mandalika, antara lain:
1. Seremoni Khusus: Menyiapkan panggung penobatan yang sesuai standar MotoGP, dengan sentuhan budaya lokal untuk menambah nuansa khas Indonesia.
2. Manajemen Kerumunan: Mengoptimalkan koordinasi dengan aparat keamanan agar perayaan juara berlangsung aman, nyaman, dan terkendali.
3. Kolaborasi dengan Media Global: Mengemas peristiwa ini sebagai promosi besar bagi Indonesia, sehingga liputannya bisa menjangkau audiens internasional.
4. Sinergi Pariwisata: Memaksimalkan dampak ekonomi melalui beragam kegiatan UMKM dan sektor transportasi, dan perhotelan,, salah satunya Konser Dewa 19 pada event MotoGP.
Dengan jarak poin yang sangat besar, gelar juara dunia MotoGP 2025 praktis berada di genggaman Marc Márquez. Motegi menjadi peluang pertama untuk menuntaskan misi, sementara Mandalika akan menjadi panggung penentuan bila gelar belum dikunci di Motegi.
Semua peluang sangat terbuka, dan di tangan Marc Marquez lah juara dunia akan dirayakan di mana, Marc Marquez lah yang mengontrol poin saat ini.
Jika ingin bersejarah, maka Sirkuit Mandalika menjadi pilihan istimewa, sebab Marc Marquez belum pernah merasakan juara main race di Sirkuit Mandalika.
Ketika Marc Marquez masih di Repsol Honda nasibnya kurang beruntung di Mandalika, mengalami high-side di tikungan ke-7 pada musim 2022 dan terpaksa absen lama sepanjang musim 2022, dan kembali jatuh saat main race di tikungan ke-13 Sirkuit Mandalika pada musim 2023. Jadi, Mandalika adalah kunci mengharumkan nama Marc Marquez di Pertamina Mandalika International Circuit, sirkuit kebanggaan bangsa Indonesia. (MGPA)
ARRIVE AND DRIVE
Ready to feel the adrenaline?Take on the track with Agya GR Arrive & Drive at Pertamina Mandalika International Circuit!Whether you want to take the wheel yourself or sit back and enjoy the ride, we've got you covered with our Toyota Agya GR Taxi Ride and Arrive & Drive programs.
JDM Fun Day
JDM (Japan Domestic Market) Fun Day is the biggest Japanese Car Community meet up in Indonesia. Followed by 85 high-performance JDM cars, this event initiated by the JDM community is conducted in a Time Attack format. JDM Funday Time Attack is divided into 3 classes according to car specifications: standard, street, and race. Racers from various backgrounds, including non-experienced drivers, experienced drivers, and professionals, have the opportunity to compete.
BOOK NOW