Mengenal Kejurnas Indonesia Touring Car Race (ITCR)

Mandalika, 16 Juni 2025 — Kejuaraan Nasional Indonesia Touring Car Race (ITCR) akan digelar di Pertamina Mandalika International Circuit pada 18–20 Juli 2025 mendatang. Eshark Motorsport dipercaya sebagai promotor utama dalam penyelenggaraan. Ajang Kejurnas balap mobil nasional bergengsi ini akan memulai debut perdananya di Pertamina Mandalika International Circuit.

Apa itu Indonesia Touring Car Race (ITCR)?

Ade Satyaningtyas dari Eshark Motorsport selaku promotor kejuaraan menjelaskan bahwa ITCR merupakan bagian dari Kejuaraan Nasional (Kejurnas) balap mobil yang telah lama eksis di Indonesia, sejak era balapan mobil di Ancol hingga berkembang di Sentul sejak 1995.

"ITCR adalah kejuaraan balap nasional yang dibuat dan disahkan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI). Sejak dulu memang statusnya Kejurnas. Awalnya bernama Touring Car, lalu berubah menjadi ITCC di tahun 2000-an, dan kini menjadi ITCR," ungkap Ade.

ITCR menganut format balap konvensional yang terdiri dari latihan resmi, sesi kualifikasi, dan race utama. Peserta harus menyelesaikan balapan sepanjang 10–12 lap, tergantung kategori yang diikuti.

Menurut Ade, kejuaraan ini terbuka untuk pembalap amatir maupun profesional. Namun, ada persyaratan yang harus dipenuhi, seperti memiliki Kartu Izin Start (KIS) dan Kartu Tanda Anggota (KTA) dari IMI.

“Peserta bukan dari kalangan umum yang baru ingin mencoba balapan, melainkan mereka yang sudah punya kemampuan dan terbiasa ikut kejuaraan,” jelas Ade.

Kategorisasi pembalap dalam ITCR dibagi menjadi tiga, yakni Non Seeded (pemula), Seeded B (rising star), dan Seeded A (pembalap expert). Ketiga kategori ini dapat berkompetisi dalam berbagai kelas berdasarkan kapasitas mesin, yakni 1200cc, 1500cc, dan 3600cc.

Menariknya, dalam satu kelas, misalnya 1200cc, pembalap dari kategori berbeda akan tetap turun bersama, namun memperebutkan piala sesuai kategori masing-masing.

ITCR Digelar di Sirkuit Mandalika

Pemindahan venue dari Sirkuit Sentul ke Sirkuit Mandalika terjadi karena Sirkuit Sentul sedang tidak dapat digunakan menggelar kejurnas balap mobil. IMI kemudian menunjuk MGPA (Mandalika Grand Prix Association) sebagai penyelenggara balapan Kejurnas balap mobil, demi menjaga keberlangsungan kalender balap nasional yang terdiri dari enam seri.

Kejurnas ITCR akan digelar enam seri di Pertamina Mandalika International Circuit. Seri ke-1 dan 2 (18-20 Juli 2025), seri ke-3 dan 4 (24-26 Oktober 2025), seri ke-5 dan 6 (12-14 Desember 2025). Semua seri akan dilangsungkan bersamaan Mandalika Festival of Speed (MFoS).

“Ini adalah bentuk upaya melanjutkan kalender Kejurnas. Sudah lebih dari 30 tahun balap mobil diselenggarakan di Sirkuit Sentul. Karena sekarang sedang tidak memungkinkan, maka Pertamina Mandalika International Circuit ditunjuk oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI), dan kami Eshark Motorsport diminta membantu menjadi promotor,” terang Ade.

Eshark Motorsport sebelumnya dikenal sebagai promotor ajang balap di Sentul, terutama dalam rangkaian ISSOM (Indonesia Sentul Series of Motorsport), dan kini turut aktif dalam mengakomodasi pembalap-pembalap yang biasa turun di Sentul agar tetap bisa bertanding di Mandalika.

Krida Agya One Make Race Turut Meramaikan

Selain Kejurnas ITCR, rencananya juga akan digelar Krida Agya One Make Race (OMR), sebuah balapan dengan mobil Toyota Agya 1200cc. Kategori ini akan digabung dalam satu race dengan kelas 1200cc ITCR, namun dengan klasemen dan pemenang yang terpisah.

“Karena spek mesinnya sama dan slot waktu terbatas, maka kemungkinan besar start akan bersamaan. Detail teknis akan ditentukan oleh COC (Clerk of the Course) dari MGPA,” ujarnya.

Ade juga membuka kemungkinan kehadiran kelas-kelas One Make Race lainnya seperti Brio atau Mercedes-Benz Race, sebagaimana pernah ada di Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM). Namun hal ini bergantung pada permintaan dan kesiapan komunitas balap mobil.

Komitmen Eshark dan Harapan ke Depan

Eshark Motorsport membawa semangat inklusivitas dan pembinaan pembalap dalam perannya sebagai promotor. “Kami membuka ruang bagi pembalap baru yang belum siap Kejurnas untuk belajar dan berkembang. Di Sentul kami sering membuat slot khusus untuk pembalap dengan mobil lama, dan semangat ini tetap kami bawa ke Mandalika,” ungkap Ade Satyaningtyas.

Dengan pengalihan seri Kejurnas balap mobil ke Sirkuit Mandalika, ITCR 2025 diharapkan tetap mampu menjaga gairah dunia balap mobil Tanah Air, sekaligus menghadirkan tontonan menarik di salah satu sirkuit terbaik dunia.

Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, menyambut positif pelaksanaan Kejurnas ITCR di Mandalika. Ia mengatakan, “Hadirnya Kejurnas ITCR di Pertamina Mandalika International Circuit merupakan langkah penting dalam memperluas cakupan kegiatan motorsport nasional. MGPA mendukung penuh penyelenggaraan Kejurnas ini, bukan hanya dengan menyediakan fasilitas sirkuit berstandar internasional, tetapi juga dengan memfasilitasi teknis pelaksanaan dan keselamatan selama balapan berlangsung.”

Lebih lanjut, Priandhi menjelaskan bahwa peran MGPA juga termasuk dalam mendukung kelangsungan kalender nasional Kejurnas mobil tahun 2025. “Kami dipercaya oleh IMI untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan dua seri Kejurnas ITCR karena urgensi menjaga keberlanjutan kalender balap nasional. Ini juga menjadi peluang strategis untuk menjadikan Sirkuit Mandalika sebagai pusat baru balap mobil di Indonesia,” ujarnya.

Kehadiran ITCR di Mandalika juga merupakan bentuk sinergi antara dunia komunitas, pembalap profesional, dan pengelola sirkuit untuk terus mendorong perkembangan olahraga otomotif tanah air. Eshark Motorsport yang sebelumnya aktif di Sirkuit Sentul kini bertugas menjembatani transisi pembalap-pembalap nasional agar tetap bisa berkompetisi di tingkat kejurnas meski berpindah sirkuit.

Dengan agenda balap nasional yang padat dan dukungan dari berbagai pihak, Sirkuit Mandalika kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai ikon motorsport Indonesia yang terbuka untuk berbagai level kejuaraan, dari roda dua hingga roda empat. (MGPA)