August, 29 2025

Category: R 2 MOTOSPORT

Pelatihan Marshal dan Tenaga Medis di Sirkuit Mandalika, Persiapan Penting Menyambut MotoGP 2025

The Mandalika, 29 Agustus 2025 – Menjelang gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP Mandalika 2025 yang akan berlangsung pada 3–5 Oktober mendatang, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) terus mematangkan berbagai persiapan teknis, termasuk di bidang keselamatan balap. 

Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah pelatihan tenaga medis dan marshal yang telah digelar pada 27-28 Agustus 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit.

Pelatihan Marshal
Para Chief Marshal yang bertugas di Sirkuit Mandalika mengikuti pelatihan FIM Circuit Racing Marshal Training pada Kamis (28/8/2025). Pelatihan dipandu oleh Simon Maas (FIM CCR Member, FIM Oceania Secretary General & Board Member, Chief Steward FIM Endurance World ⁠Championship & World Superbike) mengenakan poloshirt biru tua, kemudian bediri di tengah mengenakan batik Muhammad Awallutfi Andhika Putra (Track, Race Electronic, Motorsport Manager MGPA dan Clerk of the Course (COC) yang merupakan putra daerah NTB, dan Gary Bleazby sebagai Delegasi FIM Oceania mengenakan poloshirt warna orange.

Pelatihan ini menjadi bagian krusial dari rangkaian persiapan IndonesianGP pada 3-5 Oktober 2025, mengingat marshal merupakan garda terdepan dalam menjaga kelancaran, keamanan, dan keselamatan jalannya balapan. 

Tidak hanya untuk MotoGP, pelatihan juga dirancang sebagai sarana evaluasi terhadap kemampuan marshal dalam mendukung ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) yang digelar di Mandalika pada akhir pekan ini.

Bagian dari Program Resmi FIM
MGPA melaksanakan pelatihan ini bekerja sama dengan Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), federasi balap motor dunia yang secara rutin menjalankan FIM Marshal Training Program pada Kamis (28/8/2025). Mandalika sendiri telah menjadi salah satu sirkuit yang mendapat kepercayaan untuk mengikuti program ini selama tiga tahun terakhir.

Dalam pelatihan kali ini, MGPA menghadirkan dua instruktur internasional dari Australia, yaitu:
•     Simon Maas, FIM CCR Member, FIM Oceania Secretary General & Board Member, Chief Steward FIM Endurance World, ⁠Championship & World Superbike
•     Gary Bleazby, Delegasi FIM Oceania
Kedua instruktur tersebut membawa pengalaman panjang dalam penyelenggaraan balap motor internasional dan memberikan pelatihan langsung kepada para marshal Mandalika.

Peserta Pelatihan Marshal
Pelatihan diikuti oleh 30 marshal pada berbagai posisi strategis:
•    Sector Chief Marshal
•    Pos Chief Marshal
•    Race Control Staff Marshal

Fokus utama pelatihan diberikan kepada para chief marshal. Hal ini dilakukan agar setelah menerima materi, para chief marshal dapat menularkan ilmu dan teknik yang mereka peroleh kepada timnya masing-masing. Dengan demikian, efek pelatihan ini tidak hanya berhenti pada 30 peserta, tetapi juga menyebar ke seluruh personel marshal yang bertugas selama perhelatan MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika.

Marshal
Sebanyak 30 Chief Marshal Sirkuit Mandalika melakukan pelatihan yang dipandu Simon Maas, Gary Bleazby, keduanya dari FIM Oceania, serta Muhammad Awalutfi Andika Putra selaku Track, Race Electronic, Motorsport Manager MGPA. Hadir pula Donny Maharjono selaku VP Motorsport MGPA memberikan pengantar dan arahan kepada para Chief Marshal Sirkuit Mandalika, Kamis (28/8/2025)..

Materi Pelatihan Marshal
Para marshal mendapatkan sejumlah materi penting yang relevan dengan dinamika balap motor berkelas dunia. Materi tersebut meliputi:
1.     LED Panel Management and Flag Management
Marshal dilatih untuk memahami penggunaan panel LED dan bendera sebagai sarana komunikasi utama di lintasan. Kecepatan, ketepatan, dan konsistensi penyampaian informasi menjadi aspek vital agar pembalap mendapatkan instruksi yang jelas dan seragam.
2.     Crash Management dengan Kondisi Banyak Motor Terjatuh
Dalam balap motor, insiden jatuh tidak bisa dihindari, terlebih jika melibatkan lebih dari satu pembalap. Marshal Mandalika dilatih untuk mengelola situasi darurat tersebut, mulai dari evakuasi pembalap, pengamanan lintasan, hingga penanganan motor yang rusak, tanpa mengganggu jalannya balapan lebih jauh.
3.     Race Control Management
Materi ini menekankan pentingnya koordinasi antara marshal dengan pusat kendali balapan. Race Control adalah jantung dari pengawasan jalannya balapan, dan setiap keputusan yang diambil harus tersampaikan dengan cepat, akurat, dan tanpa celah kesalahan.

Tujuan Pelatihan Marshal
Tujuan utama dari pelatihan marshal ini adalah meningkatkan kemampuan dan profesionalitas marshal dalam melaksanakan tugas, baik untuk event nasional maupun internasional. MGPA memahami bahwa marshal bukan hanya petugas teknis, melainkan juga ujung tombak yang berperan besar dalam keselamatan pembalap, penonton, maupun kelancaran kompetisi.

Dengan adanya pelatihan yang difasilitasi langsung oleh FIM, diharapkan marshal Mandalika memiliki standar kinerja yang setara dengan sirkuit kelas dunia lainnya. Tidak hanya itu, pelatihan ini juga menjadi ajang evaluasi untuk melihat sejauh mana hasil dari program pelatihan tiga tahun terakhir yang sudah berjalan.

Pelatihan Marshal
Simon Maas (pelatih Marshal) mengamati langsung di lintasan bagaimana Marshal melakukan evakuasi sepeda motor dari lintasan di sekitar area long lap penalty, tikungan ke-3 dan ke-4 Sirkuit Mandalika pada Kamis (28/8/2025).

Garda Terdepan dalam Balapan
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menegaskan pentingnya pelatihan ini dalam konteks persiapan MotoGP Mandalika 2025. Menurutnya, marshal adalah elemen vital dalam penyelenggaraan balap motor, sehingga peningkatan kualitas mereka menjadi prioritas utama.

“Marshal adalah garda terdepan dalam setiap balapan. Mereka yang pertama kali berhadapan dengan situasi darurat di lintasan, dan kecepatan serta ketepatan tindakan mereka bisa menentukan keselamatan pembalap maupun kelancaran jalannya lomba. Karena itu, MGPA bersama FIM terus memberikan pelatihan yang berstandar internasional agar marshal kita siap menghadapi event sebesar MotoGP,” ujar Priandhi Satria.

Ia menambahkan bahwa melalui program berkelanjutan ini, MGPA ingin memastikan bahwa Mandalika tidak hanya unggul dari sisi infrastruktur sirkuit, tetapi juga dari kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan.

Pelatihan Tenaga Medis
Sehari sebelumnya, sebagai bagian dari persiapan menyambut ajang balap dunia Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika, sebanyak 60 tenaga medis yang terdiri dari 14 dokter dan 46 perawat. 

Para tenaga kesehatan ini mengikuti pelatihan khusus pada Rabu, 27 September 2025. Pelatihan ini menjadi salah satu agenda penting dalam memastikan standar keselamatan dunia internasional, mengingat MotoGP dikenal sebagai olahraga dengan tingkat risiko tinggi.

Tercatat 14 dokter dan 46 perawat turut ambil bagian. Mereka dipilih dari berbagai latar belakang keahlian medis, mulai dari penanganan gawat darurat hingga spesialis trauma. 

Para tenaga medis tersebut tidak hanya berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai tuan rumah, tetapi juga didatangkan dari berbagai daerah lain seperti Kalimantan Selatan, Jayapura, Surabaya, dan Bandung, sehingga mencerminkan kolaborasi nasional dalam mendukung perhelatan olahraga bergengsi ini.

Medical
Sebanyak 60 tenaga medis yang terdiri dari 14 dokter dan 46 perawat pada Rabu (27/8/2025) mengikuti pelatihan tenaga medis sebagai bagian dari persiapan bertugas pada ajang balap dunia Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika yang akan berlangsung 3-5 Oktober 2025.

Materi Pelatihan Tenaga Medis
Selama kegiatan, peserta menerima materi komprehensif yang menekankan kecepatan, ketepatan, serta koordinasi tim dalam menangani insiden di lintasan. Beberapa materi utama meliputi:
1.    Pengenalan komponen sirkuit, untuk memastikan tenaga medis memahami titik-titik kritis dan akses evakuasi di Mandalika.
2.    Resusitasi Tim Dinamik, simulasi penyelamatan korban dengan metode kerja sama lintas profesi.
3.    Evakuasi aman pembalap motor dan mobil, teknik khusus yang disesuaikan dengan karakteristik kecelakaan balap.
4.    Crash Code dan Komunikasi, sistem penanganan darurat berbasis kode untuk mempersingkat waktu respons.
5.    Transfer pasien, prosedur medis dan logistik dalam membawa korban dari lintasan menuju medical center maupun rumah sakit rujukan.

Pelatihan dilaksanakan di beberapa titik strategis sirkuit, termasuk Medical Center sebagai pusat koordinasi, serta di area Tikungan ke-10 dan Tikungan ke-16. Kedua tikungan ini dipilih karena memiliki tingkat risiko insiden yang lebih tinggi berdasarkan pengalaman balapan sebelumnya.

Tenaga Medis
Para tenaga medis yang akan bertugas di IndonesianGP, Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, melakukan sesi pelatihan transfer pasien yaknii prosedur medis dan logistik dalam membawa korban dari lintasan menuju medical center maupun rumah sakit rujukan. Pelatihan tenaga medis telah berlangsung pada Rabu (27/8/2025).

Kesiapan MGPA
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, menegaskan bahwa pelatihan marshal dan tenaga medis ini adalah bagian integral dari komitmen Indonesia untuk menyelenggarakan MotoGP dengan standar keselamatan internasional. 

“MotoGP adalah olahraga dengan risiko tinggi, sehingga kecepatan dan ketepatan tenaga medis sangat menentukan. Pelatihan ini kami lakukan agar setiap tenaga kesehatan memiliki pemahaman yang sama, mampu bekerja secara terpadu, dan siap menghadapi skenario terburuk sekalipun. Dengan dukungan tenaga medis dari berbagai daerah, kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia mampu menghadirkan pelayanan medis berkelas dunia di Mandalika,” ujar Priandhi Satria.

Pelatihan marshal maupun tenaga medis menjelang IndonesianGP 2025 ini mengacu pada protokol Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) serta rekomendasi Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP. Dengan adanya latihan intensif ini, MGPA memastikan seluruh prosedur penanganan insiden, mulai dari kejadian di lintasan yang ditangani marshal, hingga pembalap dibawa di pusat layanan medis, dapat berjalan tanpa kendala.

Melalui kegiatan pelatihan marshal dan tenaga medis, Sirkuit Mandalika tidak hanya menegaskan kesiapannya sebagai tuan rumah MotoGP 2025, tetapi juga memperlihatkan keseriusan dalam menempatkan keselamatan pembalap, ofisial, dan seluruh pihak terkait sebagai prioritas utama. 

Dengan keterlibatan tenaga marshal dan medis profesional dari berbagai daerah di Indonesia, ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia pada 3-5 Oktober 2025 diharapkan berlangsung sukses, aman, dan membawa citra positif bagi bangsa di mata dunia. (MGPA)

Share
img-single

ARRIVE AND DRIVE

Ready to feel the adrenaline?Take on the track with Agya GR Arrive & Drive at Pertamina Mandalika International Circuit!Whether you want to take the wheel yourself or sit back and enjoy the ride, we've got you covered with our Toyota Agya GR Taxi Ride and Arrive & Drive programs.

img-tmb-1

ARRIVE AND DRIVE

img-tmb-2

MANDALIKA TRACK EXPERIENCE

img-tmb-3

MANDALIKA RACING EXPERIENCE (RADICAL)

img-tmb-4

MANDALIKA ARRIVE AND DRIVE (+TAXI RIDE)

img-tmb-5

LAMPAQ DI CIRCUIT

img-tmb-6

MANDALIKA TRACK DAY (4 WHEELS)

img-tmb-7

MANDALIKA TRACK DAY ( 2 WHEELS)

Related News
img-event-right-1

GT WORLD CHALLENGE ASIA

GT WORLD CHALLENGE ASIA

BUY NOW
img-event-right-3

JDM Fun Day

JDM (Japan Domestic Market) Fun Day is the biggest Japanese Car Community meet up in Indonesia. Followed by 85 high-performance JDM cars, this event initiated by the JDM community is conducted in a Time Attack format. JDM Funday Time Attack is divided into 3 classes according to car specifications: standard, street, and race. Racers from various backgrounds, including non-experienced drivers, experienced drivers, and professionals, have the opportunity to compete.

BOOK NOW
footer-bg