September, 08 2025
Category: NON MOTOSPORT
The Mandalika, 8 September 2025 – Menjelang digelarnya ajang balap motor paling bergengsi dunia, Pertamina Grand Prix of Indonesia pada 3–5 Oktober 2025, Sirkuit Mandalika terus melakukan serangkaian persiapan intensif.
Salah satu fokus utama adalah perawatan lintasan, termasuk pengecatan ulang tepi lintasan yang permukaannya mulai mengelupas. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan sekaligus keselamatan para pembalap MotoGP yang akan berlaga di sirkuit kebanggaan Indonesia tersebut.
Pengecatan marka track adalah bagian dari pemenuhan FIM Grade A Circuit Homologation. Hal ini juga merupakan bagian dari safety and fairness.
Salah satu pekerjaan utama yang tengah berlangsung adalah pengecatan ulang lintasan, termasuk kerb, batas jalan, hingga rambu-rambu yang ada di dalam sirkuit. Kegiatan ini menjadi perhatian khusus karena terkait langsung dengan aspek keselamatan dan visualisasi bagi pembalap MotoGP.
Pengecatan Dilakukan oleh Anak Bangsa
Pembalap nasional sekaligus duta motorsport Indonesia, Rifat Sungkar, yang hadir langsung di lokasi yang sehari sebelumnya mengikuti Mandalika Mini Jaksel Experience, memberikan apresiasi besar terhadap proses persiapan tersebut. Ia menilai bahwa pengecatan yang dilakukan kali ini bukan hanya sekadar pemeliharaan rutin, tetapi juga mencerminkan kemajuan besar dalam pengelolaan Sirkuit Mandalika.
Menurut Rifat, hal yang paling mengesankan dari persiapan kali ini adalah keterlibatan penuh tenaga kerja lokal. Seluruh pekerjaan pengecatan kini ditangani 100 persen oleh anak-anak Indonesia, khususnya marshal dan tenaga teknis yang telah ditempa melalui pengalaman penyelenggaraan MotoGP sejak 2022.
“Ternyata yang paling amat mengesankan adalah sekarang sudah dilakukan 100 persen oleh anak-anak Indonesia. Jadi transfer ilmu selama beberapa tahun dilaksanakan MotoGP ternyata bermanfaat jugauntuk ilmu pengetahuan teman-teman yang berasal dari lokal,” ujar Rifat.
Ia menjelaskan, pada saat kunjungannya, pekerjaan pengecatan tengah berlangsung di beberapa sektor lintasan. “Sekarang mereka sedang melakukan pengecatan di tikungan 2 dan 3, tapi ada tim kedua yang ada di tikungan 8 dan 9. Artinya persiapan MotoGP ini sudah terjadi, padahal masih satu bulan lebih lagi MotoGP akan terlaksana,” tambahnya.
Kebanggaan bagi Indonesia
Rifat juga menekankan bahwa apa yang dilakukan di Mandalika saat ini adalah bentuk nyata dari kemandirian sekaligus kemajuan sumber daya manusia lokal. Jika pada tahun-tahun awal Mandalika masih mengandalkan tenaga ahli asing, kini marshal dan kru lokal sudah mampu menjalankan pekerjaan teknis berstandar internasional secara mandiri.
“Mudah-mudahan persiapan ini menjadi persiapan yang matang untuk pelaksanaan MotoGP, tapi saya sebagai warga Indonesia saya bangga banget dikarenakan itu tadi kita sudah bisa melakukan sendiri. Gunanya belajar sama orang pintar supaya kita bisa jadi lebih pintar,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Menurutnya, transfer ilmu yang terjadi selama ini sudah membuahkan hasil nyata. Bukan hanya dalam konteks penyelenggaraan balapan, tetapi juga sebagai wujud peningkatan kapasitas SDM Indonesia di bidang motorsport.
Persiapan Pengecatan di Lintasan
Dalam wawancara langsung di lintasan Sirkuit Mandalika, Minggu 7 September 2025, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, menunjukkan proses persiapan pengecatan tepi lintasan yang tengah berlangsung. Ia menjelaskan bahwa pengecatan tahun ini berbeda dari sebelumnya karena seluruh pekerjaan dilakukan oleh marshal lokal asal Nusa Tenggara Barat tanpa melibatkan tenaga asing.
“Pengecatan tahun lalu dan pengecatan tahun ini dilakukan oleh 100 persen teman-teman marshal yang asalnya dari NTB. Jadi, sejak 2024 khusus untuk pengecatan sirkuit, kita sudah tidak lagi menggunakan jasa asing. Semua dikerjakan oleh marshal lokal NTB. Panjang lintasan yang dicat di sisi kanan adalah 4,3 kilometer, sedangkan sisi kiri lebih panjang karena mengikuti jalur putaran luar sirkuit,” ungkapnya.
Priandhi juga menambahkan bahwa cat yang digunakan merupakan produk khusus yang diimpor dari Italia. Cat ini sudah disetujui oleh FIA untuk homologasi roda empat dan FIM untuk homologasi roda dua. “Cat ini memiliki butiran kaca halus di dalamnya yang membuat permukaannya menjadi kasar sehingga tidak licin. Minggu lalu seluruh material sudah tiba, dengan warna merah, putih, hitam, dan hijau sesuai standar. Saat ini kami sedang melakukan proses adjustment mesin cat agar semprotan cat merata dan tidak terlalu tebal di satu titik,” jelasnya lebih lanjut.
Ia pun menegaskan peran marshal lokal dalam menjalankan tugas ini menjadi kebanggaan tersendiri. “Silakan tanyakan ke teman-teman marshal bagaimana pengalaman mereka melakukan pengecatan di Pertamina Mandalika International Circuit. Dulu pekerjaan ini dianggap hanya bisa dilakukan oleh tenaga asing, tapi sekarang terbukti bisa dikerjakan langsung oleh putra-putri NTB,” tambahnya.
Lintasan balap atau track merupakan elemen vital dalam sebuah ajang balap motor kelas dunia. Karena itu, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menempatkan perhatian khusus pada perawatan permukaan aspal dan elemen pendukung di sekitarnya. Saat ini, proses scraping atau pengupasan cat lama di area tepi lintasan sudah dimulai. Proses ini penting untuk menghindari risiko licinnya permukaan akibat cat yang mengelupas, yang berpotensi membahayakan pembalap ketika melaju dengan kecepatan tinggi.
Priandhi Satria menegaskan bahwa lintasan balap merupakan jantung dari MotoGP. Oleh karena itu, persiapan yang menyangkut aspal dan jalur balap selalu menjadi prioritas utama. “Lintasan adalah panggung utama bagi para pembalap. Karena itu, persiapan track kami lakukan dengan sangat hati-hati dan berlapis. Proses scraping untuk menghilangkan cat lama sudah berlangsung agar permukaan lintasan tetap aman dan tidak licin. Setelah itu, kami melanjutkan dengan gravel racking, yaitu merapikan area run-off. Gravel ini sangat penting, karena di situlah motor dan pembalap pertama kali tertahan ketika terjadi insiden. Kami ingin memastikan fungsi keselamatan ini optimal,” jelas Priandhi.
Selain itu, MGPA juga akan segera melaksanakan gravel racking, yaitu perapihan kerikil di area run-off. Area ini berfungsi sebagai jalur pengaman ketika pembalap keluar dari lintasan, sehingga harus dirapikan dan dipadatkan agar benar-benar optimal dalam mengurangi kecepatan motor saat terjadi insiden.
Tidak hanya itu, pembersihan lintasan juga menjadi prioritas utama. MGPA menyiapkan roadsweeper berstandar FIM, yakni alat khusus yang mampu menyapu aspal hingga ke lapisan terkecil dari debu, kerikil, maupun kotoran lain. Kebersihan lintasan menjadi faktor penting yang sangat memengaruhi grip ban dan stabilitas motor, sehingga kualitas balapan serta keselamatan pembalap tetap terjaga.
Mandalika dan Citra Indonesia di Mata Dunia
Dengan serangkaian perawatan intensif tersebut, Sirkuit Mandalika semakin memantapkan diri untuk menjadi tuan rumah Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025. Selain lintasan, berbagai fasilitas pendukung seperti paddock, tribun penonton, hingga area hospitality juga tengah dipersiapkan dengan serius. Hal ini dilakukan demi memberikan pengalaman terbaik, baik bagi para pembalap maupun penonton yang hadir langsung menyaksikan aksi di lintasan.
Kesiapan ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya mampu menghadirkan event kelas dunia, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga standar keselamatan, kualitas, serta kenyamanan. Dengan perhatian penuh pada detail lintasan, cat berstandar internasional, serta keterlibatan penuh tenaga lokal, Mandalika diharapkan mampu menjadi tuan rumah yang membanggakan sekaligus memperkuat posisi Indonesia di kalender MotoGP dunia.
Lebih jauh, Rifat Sungkar menyatakan bahwa keberhasilan persiapan Sirkuit Mandalika juga akan membawa dampak besar terhadap citra Indonesia di kancah internasional. Ajang MotoGP bukan hanya soal balapan, melainkan juga sarana diplomasi dan promosi bangsa di hadapan jutaan penonton global.
“So thank you banget Circuit Mandalika yang telah melakukan ini secara serius. Kita sama-sama membesarkan Indonesia melalui popularitas MotoGP di Indonesia,” tegas Rifat.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk tenaga kerja lokal yang semakin terampil, Sirkuit Mandalika diyakini siap menyambut perhelatan akbar Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025. Perawatan detail seperti pengecatan ulang lintasan menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam menghadirkan standar terbaik untuk ajang balap motor dunia. (MGPA)
ARRIVE AND DRIVE
Ready to feel the adrenaline?Take on the track with Agya GR Arrive & Drive at Pertamina Mandalika International Circuit!Whether you want to take the wheel yourself or sit back and enjoy the ride, we've got you covered with our Toyota Agya GR Taxi Ride and Arrive & Drive programs.
JDM Fun Day
JDM (Japan Domestic Market) Fun Day is the biggest Japanese Car Community meet up in Indonesia. Followed by 85 high-performance JDM cars, this event initiated by the JDM community is conducted in a Time Attack format. JDM Funday Time Attack is divided into 3 classes according to car specifications: standard, street, and race. Racers from various backgrounds, including non-experienced drivers, experienced drivers, and professionals, have the opportunity to compete.
BOOK NOW