October, 18 2025
Category: R 4 MOTOSPORT
The Mandalika, 17 Oktober 2025 — Setelah sukses menggelar Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP 2025) pada 3-5 Oktober lalu, dan sejumlah event track day roda dua, kini Pertamina Mandalika International Circuit kembali bersiap menyambut kejuaraan nasional balap mobil (ITCR) dalam rangkaian Mandalika Festival of Speed (MFoS) pada 24-26 Oktober 2025.
Transisi dari setup roda dua ke roda empat menjadi fokus utama tim teknis Mandalika Grand Prix Association (MGPA) agar lintasan kembali memenuhi standar homologasi FIA Grade 3, sebagaimana dijelaskan oleh Muhammad Awallutfi Andhika Putra sebagai Race Electronics, Track, dan Motorsport Manager MGPA di Pertamina Mandalika International Circuit.
Dari MotoGP ke Kejurnas Balap Mobil
“Setelah MotoGP dan beberapa event track day roda dua, kami akan mengembalikan sirkuit kembali ke setup roda empat,” ujar Awallutfi Andhika.
Proses tersebut mencakup pemasangan berbagai perangkat keselamatan sesuai standar FIA, di antaranya:
Perangkat-perangkat ini sebelumnya dilepas sementara selama penyelenggaraan MotoGP karena lintasan harus menyesuaikan dengan homologasi FIM. “Ketika sirkuit digunakan untuk MotoGP, semua elemen roda empat seperti dome dan flexible cone kita cabut agar tidak membahayakan pebalap motor,” jelasnya.
Kini, setelah seluruh agenda roda dua rampung, tim kembali melakukan konfigurasi ke setup roda empat dengan standar keamanan FIA.
Beberapa titik lintasan, terutama di area apex tikungan, dipasangi dome sebagai pembatas agar mobil tidak memotong jalur lintasan secara berlebihan. Selain itu, flexible cone dan brake marker juga dipasang untuk membantu pengemudi mengenali batas lintasan secara akurat.
Proses konversi dari setup lintasan Pertamina Mandalika International Circuit dari balap roda dua ke balap roda empat dilakukan secara cepat oleh tim MGPA.
“Setelah event terakhir roda dua selesai, tim langsung bergerak melakukan pemasangan dome, flexible cone, dan brake marker. Bila cuaca mendukung, kami juga segera melakukan pengecatan ulang grid mobil. Prosesnya hanya memakan waktu beberapa jam, sehingga keesokan paginya sirkuit sudah siap digunakan untuk roda empat,” terang Awallutfi.
Ia menambahkan, sebagian besar sistem elektronik hanya perlu penyesuaian kecil, seperti mengganti settingan default race control dari roda dua ke roda empat.
“Grid mobil dan motor sebenarnya co-exist. Jadi, kita hanya perlu melakukan switching antar mode sesuai kebutuhan event,” katanya.
Standar Keamanan Ganda: FIA dan FIM
Pertamina Mandalika International Circuit merupakan salah satu sirkuit langka di dunia yang memenuhi dua standar homologasi sekaligus, FIM Grade A untuk roda dua dan FIA Grade 3 untuk roda empat.
Hal ini membuat seluruh elemen keselamatan di lintasan harus memenuhi dua parameter yang berbeda namun saling mendukung.
“Perbedaan utama roda dua dan roda empat ada pada sistem keamanannya. Di balap mobil, faktor keselamatan sebagian besar berada di kendaraan itu sendiri, seperti roll cage, sabuk pengaman, dan struktur bodi. Sedangkan di balap motor, keselamatan sangat bergantung pada desain lintasan, gravel, dan barrier,” jelas Awallutfi Andhika.
Karenanya, MGPA melakukan penyesuaian yang hati-hati agar setiap elemen seperti gravel trap, dome, dan barrier aman digunakan untuk kedua jenis kendaraan. “Kami berkonsultasi intens dengan FIA dan FIM untuk menentukan jenis dome dan speed bump yang aman. Akhirnya, kami pilih jenis dome karena mudah dipasang, tidak membahayakan, dan tetap aman untuk kedua homologasi,” tambahnya.
Perawatan dan Inspeksi Rutin: Menjaga Kualitas Sirkuit Dunia
Sebelum digunakan kembali untuk event roda empat, MGPA selalu melakukan track inspection secara menyeluruh. Proses ini mencakup pengecekan kesiapan marshal, tim medis, sistem race control, LED panel, hingga perangkat elektronik dan bendera.
“Kami juga melakukan pembersihan lintasan dengan FOD Sweeper setiap pagi. Alat ini seperti karpet besar yang ditarik mobil maintenance untuk menyaring semua debris, karet ban, dan kerikil agar lintasan selalu bersih dan optimal,” terang Awallutfi.
Menurutnya, perawatan terbaik untuk lintasan adalah dengan terus digunakan. “Sepanjang 2025, lintasan Mandalika sudah aktif hampir 48 minggu dalam setahun. Itu artinya, track selalu terpakai dan terus dalam kondisi prima,” ujarnya.
Setelah seluruh perangkat FIA terpasang, Mandalika Festival of Speed (MFoS) akan menjadi panggung bagi berbagai kategori balap mobil nasional bergengsi.
Event ini akan menampilkan Kejurnas Indonesia Touring Car Race (ITCR) dengan tiga kelas utama: ITCR 1200, ITCR 1500, dan ITCR 3600. Selain itu, juga akan hadir BMW M2 Series yang digabung dengan TCR, serta kelas BRZ Super Series, Agya OMR, dan Radical Time Attack.
“Event ini akan menjadi momentum penting untuk menunjukkan kesiapan Mandalika sebagai sirkuit multifungsi berstandar internasional,” ujar Awallutfi Andhika dengan optimis.
Kesiapan SDM Lokal dan Standar Internasional
Seluruh proses konversi, perawatan, dan persiapan lintasan dilakukan secara in-house oleh tenaga kerja lokal dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Semua dikerjakan oleh tenaga kerja lokal, 100% dari Lombok Tengah dan daerah sekitarnya. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bahwa sumber daya manusia kita mampu bekerja dengan standar internasional,” tegas Awallutfi Andhika.
Ia menegaskan bahwa dari segi manajemen, peralatan, hingga sistem keselamatan, Mandalika siap menjadi sirkuit motorsport berstandar dunia. “Mandalika sangat siap menjadi sirkuit motorsport yang memenuhi dua homologasi sekaligus FIM dan FIA. Kami terus memperbarui perangkat sesuai regulasi terbaru, sehingga kapan pun ada pergantian event, sirkuit bisa langsung beroperasi,” pungkasnya.
Pandangan Direktur Utama MGPA: Kesiapan Total dan Kolaborasi Terpadu
Menanggapi persiapan tersebut, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria selaku pengelola Pertamina Mandalika International Circuit mengatakan bahwa kesiapan teknis yang dilakukan tim track dan motorsport Mandalika merupakan wujud profesionalisme yang konsisten.
“Setelah MotoGP 2025 lalu, tim kami langsung beralih fokus pada setup roda empat dengan kecepatan dan ketelitian yang tinggi. Semua ini menunjukkan kesiapan Mandalika sebagai sirkuit yang dapat beradaptasi dengan dua dunia balap sekaligus motor dan mobil,” ujar Priandhi Satria.
Andhi, sapaan akrab Priandhi Satria, menegaskan bahwa kemampuan tim MGPA untuk mengelola lintasan sirkuit dengan standar ganda roda-2 (FIM) dan juga roda-4 (FIA) adalah prestasi tersendiri di kawasan Asia Tenggara.
“Tidak banyak sirkuit di dunia yang mampu menjalankan homologasi FIM dan FIA secara bersamaan. Ini menjadi bukti bahwa tim MGPA memiliki kualitas teknis, SDM, dan infrastruktur yang mumpuni,” tambahnya.
Priandhi Satria juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas bidang di dalam MGPA, mulai dari race control, maintenance, hingga support crew yang seluruhnya dikelola oleh tenaga lokal.
“Kami bangga karena seluruh pekerjaan dilakukan oleh putra daerah NTB. Mereka sudah terlatih menghadapi event internasional seperti MotoGP, dan kini siap menjalankan kejurnas mobil dengan standar yang sama,” tegasnya.
Menurut Andhi, keberlanjutan kegiatan seperti Mandalika Festival of Speed menjadi kunci untuk menjaga vitalitas lintasan sekaligus mengembangkan ekosistem motorsport nasional.
“Event seperti MFoS ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga pembuktian bahwa Mandalika siap menjadi pusat kegiatan balap nasional dan internasional sepanjang tahun,” ungkap Andhi.
Dengan kesiapan teknis, sistem keselamatan ganda, serta dukungan tenaga kerja lokal yang kompeten, Pertamina Mandalika International Circuit menegaskan posisinya sebagai sirkuit bertaraf internasional serbaguna.
Setelah gemerlap MotoGP, kini Pertamina Mandalika International Circuit bersiap menjadi saksi kecepatan para pembalap mobil nasional dalam Mandalika Festival of Speed 2025, memperkuat perannya sebagai ikon motorsport Indonesia dan kebanggaan Asia Tenggara.
Priandhi Satria menjelaskan bahwa berbagai upaya yang dilakukan sesuai dengan arahan dari induk holding kami yaitu Injourney Holding, sebagai holding dibawah Kementrian BUMN di sektor pariwisata dan pendukungnya, yang terus memperkokoh perannya dalam mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
“Pertamina Mandalika International Circuit bukan milik MGPA, namun milik Indonesia. Ini harus terus- menerus kita besarkan dengan baik, benar dan glorifikasi demi Indonesia. Mari kita semua berbuat maksimal untuk membesarkan Indonesia melalui berbagai kegiatan di Pertamina Mandalika International Circuit", pungkas Priandhi Satria. (MGPA)
ARRIVE AND DRIVE
Ready to feel the adrenaline?Take on the track with Agya GR Arrive & Drive at Pertamina Mandalika International Circuit!Whether you want to take the wheel yourself or sit back and enjoy the ride, we've got you covered with our Toyota Agya GR Taxi Ride and Arrive & Drive programs.
JDM Fun Day
JDM (Japan Domestic Market) Fun Day is the biggest Japanese Car Community meet up in Indonesia. Followed by 85 high-performance JDM cars, this event initiated by the JDM community is conducted in a Time Attack format. JDM Funday Time Attack is divided into 3 classes according to car specifications: standard, street, and race. Racers from various backgrounds, including non-experienced drivers, experienced drivers, and professionals, have the opportunity to compete.
BOOK NOW