September, 27 2025
Category: R 2 MOTOSPORT
Motegi, Jepang, 27 September 2025 — Sabtu yang panas di Sirkuit Motegi, Jepang menghadirkan drama penuh warna bagi para penggemar MotoGP. Francesco Bagnaia, sang juara dunia ganda dari Ducati Lenovo Team, menunjukkan performa terbaiknya dengan merebut kemenangan di Sprint Race GP Jepang 2025. Ia menutup balapan dengan catatan dominan, mengalahkan rekan setimnya, Marc Márquez, yang finis kedua dengan selisih 1,8 detik.
Meski Bagnaia menjadi pemenang sprint, sorotan utama tetap tertuju pada Márquez. Posisi kedua yang diraih pembalap nomor 93 itu membuatnya semakin dekat untuk mengunci gelar juara dunia musim ini. Apalagi, rival terdekat sekaligus adiknya, Alex Márquez (BK8 Gresini Racing MotoGP), hanya mampu finis di urutan ke-10 dan gagal menambah poin penting. Situasi ini praktis membuat Marc hanya berjarak satu langkah lagi dari titel juara dunia ketujuhnya di kelas premier.
Skenario Gelar Dunia
Dengan hasil ini, skenario gelar dunia makin jelas. Marc Márquez kini hanya membutuhkan finis kedua pada balapan Minggu untuk memastikan gelar juara dunia di Motegi, terlepas di manapun posisi Alex Marquez akan menyelesaikan lomba main race atau balapan utama pada Minggu (28/9/2025) besok.
Secara sederhana, Alex Márquez wajib mengalahkan sang kakak secara langsung di race utama untuk menunda pesta juara hingga seri berikutnya di Indonesia. Namun melihat tren performa, peluang itu tampak semakin menipis.
"Sebuah hari yang luar biasa. Saya senang dengan hasil sprint ini, tetapi fokus utama saya adalah race utama besok. Kami ingin menyelesaikan pekerjaan dengan sempurna,” ujar Marc Márquez dengan nada optimistis.
Motegi kembali menjadi saksi penting dalam sejarah MotoGP. Ducati merayakan kemenangan ganda, Bagnaia menemukan kembali ritmenya, dan Marc Márquez berada di ambang mengunci gelar dunia. Bagi publik Jepang, tontonan hari Sabtu hanyalah pembuka; puncak sesungguhnya ada di hari Minggu ketika dunia bisa saja menyaksikan Márquez kembali ke takhta tertinggi MotoGP.
Jika finis kedua di hari Minggu (28/9/2025) sudah cukup untuk memastikan titel, maka GP Jepang 2025 bisa tercatat sebagai panggung emas di mana Marc Márquez resmi mengukuhkan dirinya sebagai juara dunia tujuh kali MotoGP dan total sembilan kali di semua kelas.
Drama di Tikungan Pertama: Aprilia Tersingkir Lebih Awal
Balapan dimulai dengan Bagnaia yang sukses merebut _holeshot_ dari pole position. "Holeshot" adalah istilah yang merujuk pada pembalap yang menjadi yang pertama melewati tikungan pertama setelah start.
Joan Mir (Honda HRC Castrol) mempertahankan posisi kedua, namun kekacauan langsung terjadi di tikungan pertama. Dua pembalap Aprilia Racing, Marco Bezzecchi dan Jorge Martin, terjatuh bersamaan. Insiden bermula ketika Martin kehilangan kendali saat pengereman dan menghantam Bezzecchi, yang tak sempat menghindar. Kedua pembalap pun harus angkat kaki dari balapan lebih awal, memberikan kerugian besar bagi Aprilia di Jepang.
Di sisi lain, Marc Márquez sempat kehilangan posisi dari Pedro Acosta. Pada akhir lap pertama, Bagnaia memimpin dengan jarak 0,6 detik, disusul Acosta, Mir, dan Márquez di posisi keempat. Alex Márquez, yang menjadi satu-satunya pesaing gelar bagi sang kakak, tercatat berada di urutan ke-9.
Bagnaia Tancap Gas, Márquez Bergerak Naik
Memasuki lap ketiga, Bagnaia mencatatkan dua kali lap tercepat beruntun dan memperlebar jarak menjadi 0,8 detik. Ritme balapnya begitu konsisten, menunjukkan kembali sentuhan emas yang sempat hilang di beberapa seri terakhir.
Marc Márquez, sementara itu, terjebak dalam duel ketat dengan Joan Mir. Dua kali ia mencoba menyalip mantan rekan setimnya di Honda tersebut, namun upayanya gagal. Pada lap keenam, Bagnaia sudah unggul 1,6 detik, sementara Acosta mulai menjauh dari kejaran Mir dan Márquez.
Serangan Balik "Sang Baby Alien"
Empat lap terakhir menjadi titik balik bagi Marc Márquez. Di tikungan 10, ia melakukan manuver agresif dengan _block pass_ terhadap Joan Mir. Aksi keras namun bersih itu sukses mengantarkan Márquez ke posisi ketiga.
Tak berhenti di situ, tiga lap menjelang finis, Márquez kembali menggunakan tikungan 10 sebagai senjata. Kali ini giliran Pedro Acosta yang disalip dengan manuver tegas, mengantarkannya ke posisi kedua. Sementara itu, Alex Márquez justru melorot ke posisi ke-10 setelah disalip pembalap tuan rumah, Ai Ogura (Trackhouse MotoGP Team).
Dengan hasil sementara ini, Marc unggul sembilan poin dari Alex di klasemen. Jika situasi bertahan hingga balapan Minggu, titel dunia MotoGP 2025 resmi menjadi miliknya.
Bagnaia kembali Bersinar
Francesco Bagnaia menunjukkan performa vintage saat melintasi garis finis. Dengan keunggulan 2,4 detik atas Márquez di lap terakhir, ia membuktikan diri masih layak diperhitungkan sebagai salah satu pembalap tercepat di grid. Sprint ini sekaligus menjadi kemenangan pertamanya di musim 2025 setelah periode sulit.
Pedro Acosta mempertahankan podium ketiga meski ditekan habis-habisan oleh Joan Mir. Sang juara dunia 2020 akhirnya puas di posisi keempat, diikuti Franco Morbidelli (VR46 Racing Team) di urutan kelima. Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) finis keenam, unggul tipis atas Luca Marini (Honda HRC Castrol) yang harus puas di posisi ketujuh. Raul Fernandez dan Ai Ogura menempati posisi kedelapan dan kesembilan, sementara Alex Márquez hanya bisa membawa pulang poin terakhir di posisi ke-10.
MGPA Siapkan Perayaan Juara Dunia MotoGP
Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association, Priandhi Satria, turut memberikan tanggapan atas hasil Sprint Race di Motegi yang menempatkan Francesco Bagnaia sebagai pemenang, sekaligus membawa Marc Márquez kian dekat dengan gelar juara dunia. Menurutnya, hasil tersebut menjadi sinyal kuat bahwa MotoGP 2025 memasuki fase krusial, di mana dunia hanya tinggal menunggu waktu untuk menyaksikan Márquez mengukuhkan diri sebagai juara dunia.
“Hasil Sprint Race MotoGP di Motegi, Jepang hari ini (27/9/2025) menunjukkan betapa kompetitifnya persaingan, tetapi pada saat yang sama, Marc Márquez semakin dekat dengan gelar juara dunia. Bila ia benar-benar mengunci gelar di Motegi, tentu ini menjadi cerita bersejarah. Namun, bisa dibayangkan betapa luar biasanya apabila ia justru merayakan gelar dunia di Mandalika, di hadapan penonton Indonesia,” ujar Priandhi Satria.
Priandhi Satria menegaskan, Mandalika selalu siap menjadi tuan rumah momen-momen besar dalam sejarah MotoGP. Dengan kesiapan infrastruktur, dukungan penuh pemerintah daerah dan pusat, serta antusiasme masyarakat, Sirkuit Mandalika dianggap sangat layak jika pada akhirnya menjadi panggung perayaan gelar dunia.
“MotoGP Mandalika adalah salah satu seri yang paling ditunggu, bukan hanya oleh penggemar di Indonesia, tetapi juga dunia internasional. Jika Marc Márquez merayakan gelarnya di sini, itu akan menjadi pesta olahraga sekaligus kebanggaan nasional. Kami siap menyambut momen tersebut dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.
Bagi MGPA, apapun skenario yang terjadi, entah Márquez resmi mengunci gelar di Motegi atau merayakannya di Mandalika, peran Indonesia tetap penting. Mandalika dipandang sebagai salah satu seri ikonik di kalender MotoGP, dan selalu menghadirkan magnet besar bagi penonton internasional. (MGPA)
ARRIVE AND DRIVE
Ready to feel the adrenaline?Take on the track with Agya GR Arrive & Drive at Pertamina Mandalika International Circuit!Whether you want to take the wheel yourself or sit back and enjoy the ride, we've got you covered with our Toyota Agya GR Taxi Ride and Arrive & Drive programs.
JDM Fun Day
JDM (Japan Domestic Market) Fun Day is the biggest Japanese Car Community meet up in Indonesia. Followed by 85 high-performance JDM cars, this event initiated by the JDM community is conducted in a Time Attack format. JDM Funday Time Attack is divided into 3 classes according to car specifications: standard, street, and race. Racers from various backgrounds, including non-experienced drivers, experienced drivers, and professionals, have the opportunity to compete.
BOOK NOW