October, 29 2025
Category: R 4 MOTOSPORT
The Mandalika, 29 Oktober 2025 – Di usia ketika kebanyakan anak seusianya masih sibuk dengan tugas sekolah dan permainan daring, Firenze Akello, atau akrab disapa Firo, justru mengukir sejarah di lintasan balap. Lahir di Bandung, 22 Februari 2010, remaja ini kini menyandang gelar sebagai drifter profesional termuda di Indonesia, bahkan dijuluki “The Youngest Pro Indonesian Drifter.”
Peran besar sang Ayah
Di balik kesuksesan Firo, tersimpan peran besar sang ayah, Wahyu Kumoro, yang akrab dipanggil Mimo. Kisah Firo sejatinya dimulai jauh sebelum ia mengenal pedal gas.
Mimo sang ayah bercerita, nama panggilan “Firo” lahir dari mobil kesayangannya, Nissan Cefiro. “Dari zaman SMA sampai kuliah, saya selalu pakai Nissan Cefiro. Dari situ nama ‘Firo’ muncul,” kenang Mimo sambil tersenyum.
Mimo sendiri bukan orang baru di dunia balap. Sejak awal 2000-an ia sudah aktif di drag race dan kemudian menekuni drifting sejak 2007. Ia bahkan sempat turun di Formula Drift Indonesia dan berbagai ajang nasional lainnya. Dunia balap adalah bagian dari hidupnya, dan tanpa disadari, dunia itulah yang kemudian membentuk arah masa depan anaknya.
Kecintaan yang Tumbuh Sejak Bayi
Sejak bayi, Firo sudah akrab dengan suasana sirkuit. Mimo mengenang momen ketika Firo yang belum genap satu tahun sudah diajak berkeliling lintasan drift di Bali.
“Dia saya pangku waktu saya drifting di Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali. Bukannya takut, malah ketawa-tawa. Dari situ saya tahu, anak ini memang suka mobil,” ujar Mimo.
Seiring berjalannya waktu, setiap kali Mimo turun balap di Sentul atau menghadiri pameran otomotif, Firo kecil selalu ikut. Tanpa paksaan, ketertarikan terhadap dunia otomotif tumbuh dengan alami. Awalnya, Firo justru lebih suka mobil jeep dan offroad, bahkan Mimo sempat menjual mobil drift-nya demi membeli mobil offroad agar bisa berkegiatan bersama sang anak. Namun, arah itu berubah ketika Firo mulai mencoba gokart.
Kecintaan Firo terhadap kecepatan dan presisi sudah muncul sejak dini. Ia mulai berkarting di usia lima tahun, lalu terjun ke kompetisi nasional ketika berumur tujuh tahun. Di lintasan karting, bakatnya segera terlihat. Ia beberapa kali naik podium di ajang E-Shark Rok Cup dan Asia Zone Series, termasuk podium ke-3 dan ke-4 di berbagai kelas Cadet Rok Newbie dan Rising Star.
Dari Gokart ke Simulator Drifting
Sekitar usia enam tahun, Firo mulai serius di dunia karting. Ia belajar di bawah bimbingan Iwan Semut Ireng/ Kemudian masuk ke Tim P5 Racing dibawah naungan almarhum ayah pembalap Rio SB. Irjen Purnawirawan Aryanto Boedihardjo. Firo kemudian mengikuti berbagai kompetisi seperti E-Shark Rok Cup. Dalam usia belia, ia sudah mengoleksi podium di level nasional.
Pandemi COVID-19 tahun 2020 menjadi titik balik. Saat aktivitas balap terhenti, Firo mulai menyalurkan semangat kompetitifnya melalui permainan game, simulator driftingnya Assetto Corsa.
Di usia sembilan tahun, ia mulai mengenal simulator drifting, yang memberinya kemampuan teknis untuk mengontrol mobil dengan presisi ekstrem di atas lintasan virtual. Awalnya hanya iseng, namun lama-lama berkembang menjadi latihan serius. Dari sinilah ia mengenal dunia drifting secara teknis, belajar kontrol kemudi, keseimbangan, hingga reaksi cepat.
Dunia virtual tak cukup untuk Firo. Ia ingin merasakan sensasi sesungguhnya. “Dia bilang, ‘Aku mau coba yang beneran, Pa.’ Akhirnya saya bawa ke akademi drifting J99XAR Drift School-nya Akbar Rais,” jelas Mimo.
Dua tahun kemudian, Firo sudah tampil di Indonesian Drift Development Series (IDDS) dan Indonesian Drift Series (IDS) ajang resmi drifting terbesar di Tanah Air. Di sinilah kemampuan Firo benar-benar mengejutkan banyak orang.
Dalam satu hari pelatihan, ia sudah bisa melakukan donut, angka delapan, hingga handbrake turn dengan lancar. Hanya seminggu kemudian, Firo langsung ikut kompetisi pertamanya dan langsung meraih podium kedua di usia 11 tahun.
Pada usia 12 tahun, Firo resmi menjadi drifter profesional termuda di Indonesia, pencapaian yang langka, bahkan di dunia internasional.
Perjalanan prestasi Firo di dunia Pro Drifting 2021–2025
Ketika banyak remaja baru mulai mencari jati diri, Firo sudah menorehkan daftar panjang prestasi di dunia drifting nasional dan regional. Ia tak hanya sekadar menjadi peserta muda, tapi juga pesaing tangguh di kelas profesional. Dalam rentang waktu 2021 hingga 2025, deretan pencapaiannya menunjukkan konsistensi luar biasa.
Pada tahun 2021, Firo menjadi drifter termuda di ajang Indonesian Drift Series, sekaligus mencatat posisi qualified kedua dan podium keempat pada putaran kelima, prestasi yang menandai awal karier profesionalnya.
Sejak debut itu, perjalanan Firo melesat cepat. Tahun 2021 ia dinobatkan sebagai “Youngest Drifter” dalam ajang Indonesian Drift Series (IDS).
Tahun berikutnya, 2022, menjadi titik lonjakan signifikan dengan berbagai pencapaian seperti Top Qualifier of the Year dan sederet posisi kualifikasi terbaik di tiap putaran, mulai dari qualified pertama, kedua, hingga ketiga dalam lima seri berbeda. Ia secara konsisten finis di posisi Top 8 dan beberapa kali menembus podium empat besar.
“Tahun berikutnya ia menjadi Top Qualifier of the Year 2022, lalu naik ke kelas Pro pada 2023,”papa Mimo sang ayah.
Memasuki 2023, performanya semakin matang. Firo tampil memukau dengan meraih 2nd place di Indonesian Drift Championship (General Class) dan menjadi Top Qualifier dalam sejumlah seri, termasuk Indonesian Drift Series Rd 1 (Pro). Dengan mobil andalannya yang semakin kuat, ia juga mencatat posisi 4th place di IDS Rd 2 (Pro). Tahun itu pula, ia dinobatkan sebagai Top Qualifier of the Year untuk kategori Pro.
Tahun 2024 menjadi salah satu musim paling gemilang. Firo berhasil meraih gelar Juara Nasional Pro Class (Overall) dan menjuarai beberapa seri penting, antara lain:
• 1st place di AJSC Drift Round 2
• 1st place di LFN Belklo National Drift Championship Round 4
Ia juga mencatat 3rd place di D1Lights at D1 Grand Prix Indonesia, dan 4th place di Pro IDS Mijen, Semarang, serta 4th place di IIMS Pro Warm-Up Series. Firo juga mendominasi sesi kualifikasi dengan status Top Qualifier di Round 3, 4, dan 5, sekaligus dinobatkan sebagai Top Qualifier of the Year Pro IDS 2024.
“Dia naik ke kelas Pro itu karena performanya luar biasa di Pro 2. Dan di 2024, dia berhasil jadi juara nasional kelas Pro, usia 14 tahun. Itu rekor baru di drifting Indonesia,” tutur Mimo dengan bangga pada putranya.
Tak hanya di dalam negeri, Firo juga mulai berkiprah di tingkat regional. Ia tampil di ajang D1 Grand Prix Southeast Asia yang digelar di Malaysia.
Pada 2025, pencapaiannya semakin mendunia. Firo meraih 1st place di South East Asia Drift Series Round 3, di Malaysia menegaskan bahwa ia kini bukan hanya bintang nasional, tetapi juga kompetitor level Asia Tenggara yang mulai diperhitungkan. Firo menembus podium dan mengharumkan nama Indonesia di kancah Asia Tenggara.
Konsistensi selama empat tahun penuh ini menunjukkan bahwa Firo bukan sekadar fenomena sesaat, melainkan drifter muda dengan talenta dan etos kerja luar biasa, yang terus tumbuh menjadi representasi masa depan drifting Indonesia.
Mobil Andalannya: Nissan Silvia S15 Spec R
Di lintasan drift, kecepatan dan teknik bukan satu-satunya kunci kemenangan. Di balik setiap gerakan sempurna, selalu ada mesin yang diracik dengan presisi dan ketelitian luar biasa. Bagi Firenze Akello, atau akrab disapa Firo, mobil itu adalah Nissan Silvia S15 Spec R tahun 2002 simbol perpaduan antara teknologi, passion, dan semangat muda.
Sebelumnya, Firo menggunakan Nissan Cefiro 1993 dengan tenaga 400 WHP, yang menjadi saksi awal perjuangannya di dunia drift profesional. Namun menariknya, Mimo sang ayah sendiri masih sering menggunakan mobil balapnya untuk aktivitas sehari-hari. “Mobil saya itu street-legal, bisa buat ngantor tapi siap balap. Power-nya nggak sebesar mobil Firo, tapi kalau set up-nya benar, hasilnya bisa maksimal,” jelasnya.
Baginya, mobil bukan sekadar alat, melainkan media untuk memahami karakter. Firo belajar langsung dari filosofi itu, bagaimana menghormati mesin dan menjadikannya perpanjangan tangan di lintasan.
Di tengah gemerlap dunia balap, Mimo tetap menanamkan nilai-nilai sederhana pada anaknya. “Saya nggak pernah maksa dia jadi pembalap. Tapi kalau sudah mulai sesuatu, harus diselesaikan dengan sungguh-sungguh,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara prestasi dan pendidikan. Kini Firo duduk di kelas 10 (SMA) dan tetap menjaga nilai akademisnya meski jadwal balap padat. Sekolah pun mendukung penuh aktivitasnya, memberi kesempatan untuk mengejar pelajaran di luar jam sekolah.
“Saya mau dia tetap punya masa depan akademik yang baik. Karena jadi pembalap itu pilihan, tapi disiplin dan tanggung jawab itu bekal hidup,” tambah Mimo.
Selain piawai mengendalikan mobil di lintasan, Firo juga dikenal aktif di media sosial dengan akun @mechanic.guys, di mana ia membagikan kegiatan seputar otomotif, simulasi balap, hingga hobi lain seperti memasak. Aktivitasnya di dunia digital turut menarik perhatian sponsor dan komunitas muda, menjadikannya ikon positif bagi generasi baru pecinta otomotif.
Dukungan dari berbagai pihak termasuk sponsor, tim teknis, dan keluarga mendorongnya untuk terus berkembang. Seperti tertulis dalam dokumen resmi programnya: “It’s not the amount, but the commitment. Our goal for Firo’s racing program is to make him an international drifter, as he dreamed about.”
Priandhi Satria: Firo Simbol Regenerasi Motorsport Indonesia
Menatap masa depan, Firo dan timnya tengah mempersiapkan langkah menuju kompetisi drift internasional. Dengan pengalaman kompetitif di tingkat nasional dan Asia Tenggara, serta dukungan teknis dan sponsorship yang solid, impian itu kini terasa semakin dekat.
Perjalanan Firo sebagai drifter muda juga mendapat perhatian dari Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Priandhi Satria, yang menilai keberhasilan Firo sebagai simbol lahirnya generasi baru motorsport Indonesia.
“Firenze Akello adalah contoh nyata bahwa regenerasi pembalap Indonesia berjalan dengan baik. Di usia yang sangat muda, ia sudah menunjukkan kemampuan teknis, mental kompetitif, dan etika balap yang luar biasa. Kami di MGPA bangga bisa melihat talenta seperti Firo tumbuh dan berprestasi, karena inilah masa depan motorsport nasional,” ujar Priandhi Satria.
Priandhi Satria juga menambahkan bahwa semangat Firo sejalan dengan visi MGPA, ITDC, Injourney, dan Ikatan Motor Indoneisa (IMI) dalam mengembangkan ekosistem balap Indonesia, tidak hanya di arena sirkuit Mandalika tetapi juga di berbagai disiplin motorsport lainnya.
“Kami berharap Firo terus berlatih dan berkembang, karena potensi untuk bersaing di level internasional sangat besar. Mandalika terbuka untuk talenta-talenta muda seperti dia,” tambah Priandhi Satria.
Firo adalah contoh nyata bahwa usia bukan batasan untuk berprestasi, melainkan peluang untuk membangun fondasi yang lebih kuat sejak dini. Ia membawa semangat baru bagi dunia motorsport Indonesia, perpaduan antara talenta, kerja keras, dan tekad untuk terus belajar.
Kisah Firenze Akello bukan sekadar tentang kecepatan atau trofi, tetapi tentang perjalanan inspiratif seorang anak muda Indonesia yang menembus batasan usia dan ekspektasi. Dari karting kecil di Bandung, Sentul International Karting Circuit hingga podium kejuaraan Asia Tenggara, Firo membuktikan bahwa mimpi besar dapat dicapai dengan dedikasi dan konsistensi.
“Dengan segala pencapaian dan semangatnya, Firo tidak hanya menjadi The Youngest Pro Indonesian Drifter, tetapi juga simbol harapan bagi masa depan motorsport Indonesia yang semakin kompetitif dan mendunia,” pungkas Priandhi Satria. (MGPA)
ARRIVE AND DRIVE
Ready to feel the adrenaline?Take on the track with Agya GR Arrive & Drive at Pertamina Mandalika International Circuit!Whether you want to take the wheel yourself or sit back and enjoy the ride, we've got you covered with our Toyota Agya GR Taxi Ride and Arrive & Drive programs.
JDM Fun Day
JDM (Japan Domestic Market) Fun Day is the biggest Japanese Car Community meet up in Indonesia. Followed by 85 high-performance JDM cars, this event initiated by the JDM community is conducted in a Time Attack format. JDM Funday Time Attack is divided into 3 classes according to car specifications: standard, street, and race. Racers from various backgrounds, including non-experienced drivers, experienced drivers, and professionals, have the opportunity to compete.
BOOK NOW