Mandalika Festival of Speed: Standing Poin Kejurnas ITCR 2025 Jelang Putaran Final

The Mandalika, 29 November 2025 — Menjelang Kejuaraan Nasional Indonesia Touring Car Race (ITCR) 2025 putaran 5 dan 6 yang akan digelar pada 12-14 Desember 2025 mendatang, posisi klasemen sementara kejurnas sangat ketat. 

Berdasarkan data klasemen Kejurnas ITCR seri pertama hingga keempat tampak persaingan ketat di semua kelas, ITCR 1200cc, ITCR 1500cc, ITCR 3600cc, hingga kategori MAX Non Kejurnas Mandalika Festival of Speed (MFoS). Nama-nama kawakan masih mendominasi, tetapi sejumlah talenta muda tampil menonjol dan mulai meramaikan peta persaingan.

MGPA selaku penyelenggara Mandalika Festival of Speed yang juga mendukung penuh kalender Kejurnas ITCR menilai musim perdana Kejurnas ITCR di Sirkuit Mandalika sebagai salah satu event balap mobil nasional kompetitif yang diikuti puluhan pembalap senior yang selama ini meramaikan kejurnas balap mobil.

ITCR 1200cc: Dominasi Honda Racing Indonesia
Kelas ITCR 1200cc memperlihatkan duel panas antara dua pembalap Honda Racing Indonesia, M. Andri Abirezky dan Avila Bahar, yang tampil konsisten sejak putaran pertama.

•    M. Andri Abirezky berada di puncak dengan 87 poin, berkat kemenangan di ronde 1 dan 4, serta performa stabil pada dua ronde lainnya.
•    Avila Bahar menempel ketat di posisi kedua dengan 85 poin, mencetak kemenangan dominan pada ronde 2 dan ronde 3, serta podium kedua di ronde keempat.

Persaingan internal Honda ini menjadi cerita utama kelas 1200cc. 

Sementara itu, dua pembalap TOYOTA Gazoo Racing Indonesia Jordan Johan dari berada di posisi ketiga dengan 55 poin, dan rekan setimnya Amato Rudolph di posisi keempat dengan 52 poin.
Sementara Romy Tahrizi dari GR Garage Auto2000 Racing Team berada di posisi kelima dengan 37 poin.

ITCR 1500cc: Fitra Eri Dominan
Di kelas ITCR 1500cc, pengalaman kembali berbicara. Fitra Eri, yang memperkuat Master Racing Crew, Honda Bandung Center, tampil nyaris sempurna dan mengoleksi 99 poin, menjadikannya pemimpin klasemen yang sulit dikejar.

Dengan tiga kemenangan (Ronde 1, 2, dan 3) serta podium kedua ronde 4, Fitra Eri menunjukkan kematangan dan kemampuan membaca situasi lomba secara presisi.

Di belakangnya:
•    Avan Abdullah dari Delta Garage Racing Team mengumpulkan 76 poin, tampil konsisten sebagai penantang terdekat.
•    Avila Bahar, kini bertarung di dua kategori berbeda, membukukan 49 poin di kelas ini.

Pembalap muda seperti Akheelda Chandra Dewantoro, Mhd. Rafa Rodiansya Dypo, serta Daffa A.B mulai memperlihatkan potensi besar. Mereka diprediksi menjadi ancaman serius di putaran-putaran berikutnya.

ITCR 3600cc: Honda Racing Unggul
Untuk kelas ITCR 3600cc yang lebih menuntut fisik dan ketahanan mesin, Alvin Bahar dari Honda Racing Indonesia memimpin dengan 34 poin, unggul atas para rivalnya.

Di posisi berikutnya:
•    Christian De A. Pandiangan (Indostar Motorsport) mengoleksi 15 poin
•    Gerry Nasution (BMW Team ASTRA) dan Apip Ginanjari (RAZAIQ Motorsport) sama-sama meraih 12 poin.

Persaingan kelas ini masih sangat terbuka, mengingat beberapa pembalap belum mencatatkan hasil maksimal akibat insiden maupun masalah teknis.

MAX 3600cc Non Kejurnas/MFoS: Arie Kesuma Dominan
Di kategori MAX Non Kejurnas yang menjadi bagian dari Mandalika Festival of Speed, Arie Kesuma dari Indostar Motorsport tampil memukau dengan mengumpulkan 74 poin. Ia unggul jauh dari kompetitor terdekatnya, Apip Ginanjari (50 poin).

Posisi ketiga ditempati Raden Cahyo Adhi Nugroho yang memperkuat BMW Team ASTRA, dengan 41 poin. Sementara itu, Muhammad Iqbal, Gerry Nasution, serta Aizansjah M.R melengkapi persaingan papan tengah dengan performa stabil di setiap ronde.

Priandhi Satria, Direktur Utama PT. Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku perusahaan yang ditunjuk untuk mengelola Pertamina Mandalika International Circuit oleh PT. Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) memberikan pandangannya tentang standing poin atau klasemen Kejurnas ITCR 2025.

Priandhi Satria menjelaskan, “Dari sisi kompetitif, kita melihat perkembangan yang sangat positif. Persaingan ITCR tahun ini cukup ketat, di mana tidak hanya tim pabrikan, tetapi juga tim independen mulai menunjukkan performa kuat.” 

Menurutnya, tumbuhnya nama-nama baru seperti Akheelda, Rafa Rodiansya, Syaukat Takuma, hingga Fandy Adianto menjadi bukti bahwa regenerasi berjalan baik. “Kita melihat banyak pembalap muda yang mulai menembus 10 besar pada setiap seri, bahkan ikut memberikan perlawanan pembalap senior. Ini pertanda bagus untuk masa depan touring car Indonesia,” tegasnya.

Priandhi Satria menambahkan, “Tim pabrikan tampil sangat solid. Ini memaksa tim-tim independen untuk mengejar dengan strategi, riset, dan peningkatan performa kendaraan yang lebih serius,” ungkapnya.

Terkait kategori MAX Non Kejurnas 3600cc pada Mandalika Festival of Speed, Priandhi Satria menyebut kompetisi ini semakin berkembang sebagai arena alternatif. “MAX Non Kejurnas memberikan kesempatan bagi pembalap dan tim untuk bereksperimen, menguji setup kendaraan berkapasitas mesin besar, sekaligus membangun jam terbang,” jelasnya.

Menuju Putaran Final
Dengan dua seri tersisa, Kejurnas ITCR putaran final 2025 pada event Mandalika Festival of Speed, diperkirakan peta persaingan kembali memanas dengan kondisi cuaca di lintasan yang bisa berubah karena telah memasuki musim hujan.

Persaingan terdekat tampak akan terjadi di:
•    ITCR 1200cc Andri Abirezky vs Avila Bahar bersaing ketat memperebutkan posisi pertama
•    ITCR 1500cc Fitra Eri diprediksi juara umum lebih cepat jika di balapan round 5 pada Sabtu kembali naik podium.
•    ITCR 3600cc masih terbuka untuk peluang posisi pertama, kedua, dan ketiga
•    MFoS MAX 3600cc diprediksi menjadi panggung penentuan juara lebih cepat

Priandhi Satria berharap agar Kejurnas ITCR 2025 yang digelar pada event Mandalika Festival of Speed akan menjadi tantangan bagi pembalap dan tim untuk terus berkembang. “Klasemen pembalap ini bukan hanya soal siapa yang paling cepat, tetapi siapa yang paling mampu beradaptasi, menjaga konsistensi, dan membangun profesionalisme. Itu yang ingin MGPA dorong di setiap musim,” pungkasnya Priandhi Satria.

PT MGPA Nusantara Jaya adalah pengelola Pertamina Mandalika International Circuit yang ditunjuk ITDC untuk menyelenggarakan kegiatan motorsport nasional dan internasional untuk mendorong sport tourism. MGPA berada di bawah ITDC dalam InJourney holding.

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) adalah sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan dan pengelolaan kawasan pariwisata terintegrasi di Indonesia yang mengelola The Mandalika, The Nusa Dua, dan The Golo Mori.

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney hadir sebagai ekosistem holding BUMN di sektor aviasi dan pariwisata di Indonesia, berkomitmen membawa keramahtamahan dan keragaman budaya di Indonesia kepada dunia, mendorong kebangkitan sektor pariwisata, serta mengorkestrasi kolaborasi dan integrasi dalam industri pariwisata. InJourney merupakan holding BUMN di sektor aviasi dan pariwisata pertama di bawah Danantara Indonesia. (MGPA)